WELCOME

welcome to the classic and jadul area

Rabu, 22 September 2010

di jual ZUNDAPP 1952 200cc

di jual zundapp 1952 200cc
kondisi siap ngacir, tinggl setel pengapian tok.
lokasi sragen.
call/sms 0858 7821 7368 / 0813 9254 2954 (24 hours)






sepeda NSU di jual

berikut poto2 nya....

Sabtu, 04 September 2010

poster honda classic

1969 Model Range  1974 Model Range
catalog honda dengan berbagai macam mode & seri'nya.

50cc General brochure  50cc General brochure

92 FR  50cc General brochure

SS 50  CT50

C100 - C102  C50
(iklan2 honda, begitu tenar di jamannya)

Kamis, 02 September 2010

kontes mobil classic

Gambar


Meski lokasinya di luar area Indonesia International Motor Show, tapi pesona mobil-mobil klasik di JIEXpo Kemayoran tetap menjadi primadona. Pesonanya menegaskan mereka bukan sekedar pelengkap tontonan.

Jajaran mobil-mobil bersejarah, mulai dari dataran Jepang, Italia, Jerman dan bahkan Inggris, dengan berbagai tipe menjadi suguhan menarik para pengunjung, sebelum mereka memasuki area IIMS.

Toyota Silica 1974, Alfa Romeo GTV 1974, MB MGA 1956, atau yang lebih antik Fiat Balila 508 Sport Spider 1934, Jaguar XK 150 1958, maupun Ferrari Dino 308 tahun 1975.

Semua mobil-mobil klasik tersebut dirawat dengan apik oleh para penggemarnya yang tergabung dalam Perhimpunan Penggemar Mobil Klasik Indonesia (PPMKI)

Penasehat PPMKI, Hauwke, mengatakan, keikutsertaan mobil-mobil klasik di IIMS punya harapan untuk memberikan tambahan pengetahuan pada masyarakat seputaran mobil-mobil klasik ini.

"Kami juga ingin menjaring para pecinta mobil klasik dari kalangan muda," ujarnya dalam rilis yang diterima detikOto, Selasa (28/7/2010)

gudang harta karun motor antik

Gambar


 Motor antik adalah harta karun yang bisa sangat berharga. Tapi bila motor antik berkumpul di sebuah gudang yang reot dan tidak terurus, maka gudang itu pun berubah laksana markas zombie yang bisa membuat bulu kuduk merinding.

Lihat saja sebuah gudang yang berada di dekat kanal Eerie, Lockport, New York, Amerika Serikat. Di kawasan tersebut terdapat sebuah gudang reot dengan atap yang runtuh di beberapa bagian.

Dilihat sekilas saja, rasa angker pun mengalahkan rasa sumringah melihat harta karun yang terabaikan.

Seperti detikOto kutip dari Hellforleather Magazine, Selasa (21/6/2010), gudang tersebut diketahui merupakan sisa-sisa masa keemasan sebuah perusahaan atau toko bernama Cole's.

Toko ini termasuk sebuah toko motor terkemuka di New York pada tahun 1950-an, tapi entah kenapa kemudian ditinggalkan sang pemilik dengan seluruh isinya pada tahun 1970an.

Tidak diketahui pula kenapa seluruh isinya tidak lantas dijual saja oleh pemiliknya. Padahal seluruh motor ini tentu memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi.

Hebatnya, meski sudah ditinggalkan pemiliknya, tidak ada yang mencuri motor-motor usang tersebut karena kalau saja diperbaiki tentu motor ini bisa dijual kembali. Padahal kalau ada di Indonesia isi gudang ini pasti sudah raib diambil pencuri.

Masih adakah gudang yang serupa di Indonesia???

motor pertama di dunia terjual 1,19 miliar

Gambar

Masih ingat dengan motor pertama di dunia Hildebrand and Wolfmuller yang dilelang bulan April lalu? Motor yang lebih mirip sepeda itu berhasil dijual dengan harga 86.200 poundsterling atau sekitar Rp 1,19 miliar (dengan kurs Rp 13.810 per 1 poundsterling). Hasil tersebut menghebohkan banyak pihak.

Sebab sebelumnya motor lansiran tahun 1894 yang mulai dilelang pada akhir bulan lalu ini diperkirakan hanya akan terjual sekitar 60.000 poundsterling atau lebih dari 828 jutaan saja.

Seperti dikutip gizmag, Kamis (6/5/2010) motor hasil produksi pabrikan Jerman Hildebrand and Wolfmuller dilelang dalam acara The International Classic MotorCycle Show, di Stafford Eslandia pada 25 April 2010 lalu. Pembeli dari berbagai belahan dunia pun seolah-olah tak menghiraukan gangguan debu vulkanik akibat letusan gunung berapi di Eslandia waktu itu.

Motor tersebut dibeli dengan berani oleh seorang kolektor asal Jerman setelah sebelumnya mesin motor ini dibeli oleh sebuah keluarga Amerika dan terakhir digunakan di jalan di tahun 1930-an.

Sejak pertama kali produksi pada tahun 1894 sampai 1897 kendaraan pertama yang memiliki sebutan motorcycle (motorrad di Jerman) ini diperkirakan hanya diproduksi sebanyak 800 unit saja.

Hildebrand and Wolfmuller buatan 1894 ini sendiri merupakan kolaborasi antara Alois Wolfmuller dan mekaniknya Hans Geisenhof. Berbekal mesin berkapasitas 1.488 cc, Hildebrand and Wolfmuller buatan 1894 ini mampu menyemburkan tenaga sebesar 2,5 bhp.

Dan setelah dipatenkan pada Januari 1894, mesin penemuan mereka itu pun juga segera dilisensikan di Prancis sebagai La Petrolette.

Hildebrand and Wolfmuller buatan 1894 ini dilelang bersama banyak motor antik lain seperti AJS 500cc Model 10 buatan tahun 1935 yang terjual dengan harga 16.675 poundsterling atau sekitar Rp 230,2 jutaan atau Zenith-JAP buatan 1913 yang berhasil dijual seharga 20.125 poundsterling atau sekitar Rp 277,9 jutaan.

Dan yang paling mengagetkan adalah hasil penjualan dari Brough Superior 982 cc SS100 v-twin buatan tahun 1938 yang ternyata berhasil dijual dengan harga 157.700 poundsterling atau sekitar Rp 2,17 miliar.

Padahal motor tersebut diperkirakan hanya akan terjual di angka 130.000  oundsterling atau Rp 1,79 miliar.
woouuuwww....beruntunglah anda yang memiliki motor antik, karena tidak lama lagi harga motor antik yang anda miliki bisa menjadi harga yang serupa....lestarikan kendaraan antik di negeri kita ini.

Jumat, 27 Agustus 2010

INDONESIA...









asal usul nama INDONESIA








Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA, BI: "Jurnal Kepulauan Hindia dan Asia Timur")), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), seorang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.


Dalam JIAEA volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations ("Pada Karakteristik Terkemuka dari Bangsa-bangsa Papua, Australia dan Melayu-Polinesia"). Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia ("nesos" dalam bahasa Yunani berarti "pulau"). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis (diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dari Bahasa Inggris):
"... Penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu masing-masing akan menjadi "Orang Indunesia" atau "Orang Malayunesia"".


Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (sebutan Srilanka saat itu) dan Maldives (sebutan asing untuk Kepulauan Maladewa). Earl berpendapat juga bahwa bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini. Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.


Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago ("Etnologi dari Kepulauan Hindia"). Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah Indian Archipelago ("Kepulauan Hindia") terlalu panjang dan membingungkan. Logan kemudian memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.


Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan (diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
"Mr Earl menyarankan istilah etnografi "Indunesian", tetapi menolaknya dan mendukung "Malayunesian". Saya lebih suka istilah geografis murni "Indonesia", yang hanya sinonim yang lebih pendek untuk Pulau-pulau Hindia atau Kepulauan Hindia"
Ketika mengusulkan nama "Indonesia" agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama resmi. Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama "Indonesia" dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi.


Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826-1905) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel ("Indonesia atau Pulau-pulau di Kepulauan Melayu") sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara di kepulauan itu pada tahun 1864 sampai 1880. Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah "Indonesia" di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah "Indonesia" itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch-Indië tahun 1918. Pada kenyataannya, Bastian mengambil istilah "Indonesia" itu dari tulisan-tulisan Logan.


Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 ia mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau.


Nama Indonesisch (pelafalan Belanda untuk "Indonesia") juga diperkenalkan sebagai pengganti Indisch ("Hindia") oleh Prof Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan dengan itu, inlander ("pribumi") diganti dengan Indonesiër ("orang Indonesia").

penemu JAM yang sesungguhnya




Peradaban Barat kerap mengklaim Nicolaus Copernicus (1473 – 1543 M) sebagai tokoh pencetus teori heliosentrisme Tata Surya. Sejarawan astronomi menemukan fakta, ide matematika antara buku Copernicus yang berjudul “De Revolutionibus” memiliki kesamaan dengan sebuah buku yang pernah ditulis seratus tahun sebelumnya oleh ilmuwan Muslim Arab, Ibnu Al-Shatir (1304-1375 M).


Kitab yang menjadi rujukan Copernicus itu bertajuk “Kitab Nihayat Al-Sul Fi Tashih al-Usul”. Itu berarti, pemikiran al-Shatir telah mempengaruhi Copernicus. Siapakah al-Shatir sebenarnya? Ilmuwan Muslim itu bernama Ala Al-Din Abu'l-Hasan Ali ibnu Ibrahim ibnu al-Shatir. Ia merupakan seorang astronomer Muslim Arab, ahli matematika, ahli mesin teknik dan penemu.


Ibnu Al-Shatir merombak habis Teori Geosentris yang dicetuskan Claudius Ptolemaeus atau Ptolemy (90 SM– 168 SM). Secara matematis, al-Shatir memperkenalkan adanya epicycle yang rumit (sistem lingkaran dalam lingkaran).


Al-Shatir mencoba menjelaskan bagaimana gerak merkurius jika bumi menjadi pusat alam semestanya dan merkurius bergerak mengitari bumi.


Model bentuk Merkurius Ibnu al-Shatir menunjukkan penggandaan dari epicycle menggunakan Tusi-couple, sehingga menghilangkan eksentrik dan equant teori Ptolemaic. Menurut George Saliba dalam karyanya A History of Arabic Astronomy: Planetary Theories During the Golden Age of Islam, Kitab Nihayat al-Sul fi Tashih al-Usul, merupakan risalah astronomi Ibnu Al-Shatir yang paling penting.


"Dalam kitab itu, secara drastis ia mereformasi model matahari, bulan, dan planet Ptolemic. Dengan memperkenalkan sendiri model non-Ptolemic yang menghapuskan epicycle pada model matahari, yang menghapuskan eksentrik dan equant. Dengan memperkenalkan epicycle ekstra pada model planet melalui model Tusi-couple, dan yang menghilangkan semua eksentrik/eccentric, epicycle dan equant di model bulan," jelas Saliba.


Sebelumnya, aliran Maragha hanya berpatokan pada model yang sama dengan model Ptolemaic. Model geometris Ibnu al-Shatir merupakan karya pertama yang benar-benar unggul daripada model Ptolemaic karena modelnya ini lebih baik sesuai dengan pengamatan empiris.


Ibnu al-Shatir juga berhasil melakukan pemisahan filsafat alam dari astronomi dan menolak model empiris Ptolemic dibanding filsafat dasar. Tidak seperti astronomer sebelumnya, Ibnu al-Shatir tidak peduli dengan mempertahankan teori prinsip kosmologi atau filsafat alam (atau fisika Aristoteles), melainkan untuk memproduksi sebuah model yang lebih konsisten dengan pengamatan empiris.


Modelnya menjadi lebih baik sesuai dengan pengamatan empiris daripada model-model sebelumnya yang diproduksi sebelum dia. Saliba menambahkan karyanya tersebut menjadi karya penting dalam astronomi, yang dapat dianggap sebagai sebuah "Revolusi ilmiah sebelum Renaissance".


Dalam membuat model barunya tersebut, Ibnu al-Shatir melakukan pengujian dengan melakukan pengamatan empiris. Tidak seperti astronomer sebelumnya, Ibnu al-Shatir umumnya tidak keberatan terhadap falsafah astronomi Ptolemaic, tetapi ia ingin menguji seberapa jauh teori Ptolemy cocok dengan pengamatan empirisnya.


Dia menguji model Ptolemaic, dan jika ada yang tidak cocok dengan pengamatannya, maka ia akan merumuskan sendiri model non-Ptolemaic pada bagian yang tidak cocok dengan pengamatannya. Pengamatannya yang akurat membuatnya yakin untuk menghapus epicycle dalam model matahari Ptolemaic.


Ibnu al-Shatir juga merupakan astromer pertama yang memperkenalkan percobaan dalam teori planet untuk menguji model dasar empiris Ptolemaic. Saat menguji model matahari Ptolemaic, Ibnu al-Shatir memaparkan ''pengujian nilai Ptolemaic untuk bentuk dan ukuran matahari dengan menggunakan pengamatan gerhana bulan."


"Karyanya tentang percobaan dan pengamatannya memang telah musnah, namun buku The Final Quest Concerning the Rectification of Principles adalah milik al-Shatir,'' papar Saliba.

sejarah jam






Pasir mudah di peroleh hampir di semua daerah dan berbeda dengan air, pasir tidak membeku dalam udara dingin. Gelas-gelas pasir pengukur waktu yang kira-kira 1.200 tahun yang lalu mulai di gunakan, sangat sedikit mengalami perubahan dalam bentuk. Untuk menjaga agar pasir tetap sempurna keringnya, pasir itu di letakkan dalam sebuah tempat dari kaca yang rapat tak tembus oleh air, yang menyempit pada bagian tengahnya.Tetesan pasir dari sebuah lubang kecil pada mangkuk atau tempat lain di bawahnya secara jelas dapat digunakan untuk mengukur waktu seperti halnya dengan tetesan air yang teratur. Karena itu tidaklah mengherankan, jam pasir sudah di pergukan selama berabad-abad. Sebuah jam pasir yang sudah sangat tua sudah sangat tua terdapat di majelis rendah di Westminster yang mengukur waktu dua menit untuk membunyikan bel guna memanggil anggota-anggota majelis itu untuk memungut suara.

Jhon Walker penemu Korek Api pd Th. 1827


Korek api adalah sebuah alat untuk menyalakan api secara terkendali, sebatang korek api terdiri dari batang kayu yang salah satu ujungnya ditutupi suatu bahan yang mayoritas fosfor, dan akan menghasilkan nyala api ketika digesekkan terhadap suatu permukaan yang khusus.


Bangsa China sejak 577 telah mengembangkan korek api sederhana dari batang kayu yang mengandung belerang, sedangkan korek api modern pertama ditemukan pada 1805 oleh K.Chancel yang juga seorang asisten Profesor LJ Thenard di Paris.


Kepala korek api merupakan campuran potassium klorat, belerang, gula dan karet, korek api dinyalakan dengan mencelupkannya kedalam botol asbes yang berisi asam sulfat, pada saat itu korek api tergolong mahal dan penggunaannya berbahaya sehingga tidak mendapatkan popularitas.


Korek api yang dinyalakan dengan digesek, pertama kali ditemukan oleh kimiawan Inggris Jhon Walker pada tanggal 7 April 1827, penemuan itu diawali oleh Robert Boyle pada 1680 an dengan menggunakan campuran fosfor dan belerang, akan tetapi usahanya pada waktu itu belum mencapai hasil maksimal.


Walker menemukan campuran antimony (III) sulfide, potassium klorat, natural gum dan pati yang dapat dinyalakan dengan menggesekkan pada permukaan kasar…

asal usul korek api




Pada tahun 1800an, baja, batu geretan, dan sabuk/kawulmsih bahan yang digunakan untuk membuat api. Korek api pertamakali yang memakai fosfor dibuat pada tahun 1830an. Korek api disimpan pada sebuah kotak spesial karena dapat terbakar pada permukaan apapun.

Pada 1844, Profesor Gustaf Erik Pasch mengganti fosfor kuning yang beracun dengan fosfor merah yang tidak beracun. Dia juga memisahkan ramuan bahan kimia untuk ujung korek api dan meletakkan fosfor pada permukaan untuk digesek pada kotak luarnya. Korek api yang aman telah tercipta. Ini adalah sebuah hasil penemuan yang berarti dan penting, yang membuat Swedia terkenal di dunia. Sayang sekali, produksinya sungguh sulit dan sangat mahal.

Pada tahun 1864, insinyur yang lebih tua 28 tahun, Alexander Lagerman mendesign korek api mesin otomatis yang pertama. Pada waktu itu, produksi yang menggunakan tangan secara manual berganti menjadi produksi massa, korek api yang aman dari korek api JONKOPING (swedia) diekspor keseluruh dunia dan menjadi terkenal di dunia.

Pada 1868, perusahaan korek api Vulcan AB ditemukan di Tidaholm, swedia. Sekarang, perusahaan Tidaholm, dimiliki oleh Swedish Macth, yang dianggap jalur produksinya memiliki teknologi paling yang paling berkembang dalam korek api di dunia. Pemikiran tentang Lingkungan adalah bagian yang sangat penting dalam proses menghasilkan produksi dan bahan kimia sudah diganti, kotak korek api sudah terbuat dari kertas yang didaur ulang.

Korek api adalah sebuah alat untuk menyalakan api secara terkendali. Korek api dijual bebas di toko-toko dalam bentuk paket sekotak korek api. Sebatang korek api terdiri dari batang kayu yang salah satu ujungnya ditutupi dengan suatu bahan yang umumnya fosfor yang akan menghasilkan nyala api karena gesekan ketika digesekkan terhadap satu permukaan yang khusus. Walaupun ada tipe korek api yang dapat dinyalakan pada sembarang permukaan kasar. Korek api yang menggunakan cairan seperti naphtha atau butana disebut korek api gas.

Bangsa Tiongkok sejak 577 telah mengembangkan korek api sederhana yang terbuat dari batang kayu yang mengadung belerang. Korek api modern pertama ditemukan tahun 1805 oleh K. Chancel, asisten Profesor L. J. Thénard di Paris. Kepala korek api merupakan campuran potasium klorat, belerang, gula dan karet. Korek api ini dinyalakan dengan menyelupkannya ke dalam botol asbes yang berisi asam sulfat. Korek api ini tergolong mahal pada saat itu dan penggunaannya berbahaya sehingga tidak mendapatkan popularitas.

Korek api yang dinyalakan dengan digesek pertama kali ditemukan oleh kimiawan Inggris John Walker tahun 1827. Penemuan tersebut diawali oleh Robert Boyle tahun 1680-an dengan campuran fosfor dan belerang, tetapi usahanya pada waktu itu belum mencapai hasil yang memuaskan. Walker menemukan campuran antimon (III) sulfida, potasium klorat, natural gum, dan pati dapat dinyalakan dengan menggesekkannya pada permukaan kasar.

dan saat ini begitu banyak variasi / model2 korek api dengan berbagai macam bentuk,dan lahir juga pecinta / kolektor korek, mereka berani membeli dengan harga tinggi untuk sebuah korek yang tergolong dalam jenis korek buatan tahun lama.

Kamis, 26 Agustus 2010

sejarah spion



Dulu di awal 1900-an sewaktu mobil masih merupakan barang baru, dan balap mobil baru mulai berkembang, setiap peserta balap mobil selalu membawa mekanik. Tugas mekanik ini adalah untuk memperbaiki mobil kalau rusak sewaktu balapan.

Dengan makin berkembangnya teknologi, mesin mobil jadi lebih canggih dan jarang rusak dan mekanik tidak lagi diperlukan. Fungsi mekanik ini kemudian berubah menjadi "pengamat" yang membantu pengemudi. Jadi mekanik ini kemudian bertugas mengamati keadaan di belakang mobil mereka, supaya pengemudi bisa tahu kalau ada mobil peseerta lain yang akan "menyalip" mereka.

Setiap mobil yang ikut balap mobil pada era tersebut selalu membawa dua penumpang. Satu bertugas mengemudikan mobil dan satu lagi bertugas mengamati keadaan di belakang mereka.

Kemudian di tahun 1911 di lomba balap Indianapolis 500, satu orang peserta kesulitan mencari mekanik untuk menjadi pengamat untuk mengawasi keadaan dibelakang. Sebagai jalan keluar dia kemudian memasang cermin di mobilnya. Dengan memakai cermin ini dia bisa melihat kalau ada peserta balap lainnya yang akan mendahului atau nyalip.

Karena beban yang diangkut lebih ringan, mobilnya bisa jalan lebih cepat dan akhirnya dia memenangkan lomba balap tersebut. Di tahun berikutnya semua mobil peserta balapan memasang kaca spion di mobil mereka, dan sejak saat itu semua mobil memakai kaca spion.